Sabtu, 12 Februari 2011

sejarah pulau Komodo dan NTT

evant's Avatar

UserID: 329835
Join Date: Sep 2007
Location: jatimulya city
Posts: 3,144
evant  sedang di jalan yg benar
Sejarah Pulau Komodo dan Pulau NTT

Sejarah Pulau Komodo

Inilah kisah ttg Naga. Bukan sekadar legenda, ttpi benar-benar seekor Naga yg hingga kini masih mendiami Kepulauan Indonesia Bagian Timur dan Tengah. Raksasa dari dunia reptil ini punya reputasi sbgai predator puncak di kelasnya.Sejak dulu di Pulau Komodo, jajaran Kepulauan Flores, Indonesia, telah muncul kisah tentang Naga Raksasa. Banyak pelaut yg berkisah bahwa Naga ini lbh mirip monster yg menakutkan.



Ekornya yg bsar bisa merubuhkan seekor kerbau hanya dgn satu kibasan. Rahangnya bsar dan kuat, hingga mampu menelan seekor babi hutan dalam satu gerakan. Dan dari mulutnya senantiasa menyemburkan api.

Kisah ini beredar luas dan sempat menarik perhatian banyak orang. Namun tak pernah ada yg berani mendekati pulau tersebut untuk membuktikannya. Sampai akhirnya pada 1910-an awal, muncul laporan dari gugus satuan tempur armada kapal Belanda yg bermarkas di Flores ttg makhluk misterius yg diduga “Naga” mendiami sebuah pulau kecil di wilayah Kepulauan Sunda Lesser (sekarang jajaran Kepulauan Flores, Nusa Tenggara).

Para pelaut militer Belanda tersebut memberi laporan bahwa makhluk tersebut kemungkinan berukuran sampai tujuh meter panjangnya, dgn tubuh raksasa dan mulut yg senantiasa menyemburkan api. Letnan Steyn van Hensbroek, seorang pejabat Administrasi Kolonial Belanda di kawasan Flores mendengar laporan ini dan kisah-kisah yg melingkupi Pulau Komodo. Ia pun merencanakan perjalanan ke Pulau Komodo.

Setelah mempersenjatai diri dan membawa satu regu tentara terlatih, ia mendarat di pulau tersebut. Setelah beberapa hari di pulau itu, Hensbroek berhasil membunuh satu spesies aneh itu.

Ia membawanya ke markas dan dilakukan pengukuran panjang hasil buruannya itu dgn panjang kira-kira 2,1 meter. Bentuknya sgt mirip kadal. Satwa itu kemudian dipotret (didokumentasikan) oleh Peter A Ouwens, Direktur Zoological Museum and Botanical Gardens Bogor, Jawa. Inilah Dokumentasi pertama Tentang Komodo.

Ouwens tertarik dgn temuan satwa aneh tersebut. Ia kemudian merekrut seorang pemburu lihai untuk menangkap spesimen untuknya. Sang pemburu berhasil membunuh dua ekor komodo yang berukuran 3,1 meter dan 3,35 meter, plus menangkap dua anakan, masing-masing berukuran di bawah satu meter.

Berdasarkan tangkapan sang pemburu ini, Ouwens melakukan penelitian dan menyimpulkan bhwa Komodo bukanlah Naga Penyembur Api, melainkan termasuk jenis Kadal Monitor (Monitor Lizard) di kelas Reptilia.

Hasil penelitiannya ini kemudian dipublikasikan pda koran terbitan tahun 1912. Dlm pemberitaan itu, Ouwens memberi saran nama pd Kadal Raksasa itu Varanus Komodoensis sbgai pengganti julukan Komodo Dragon (Naga Komodo).

Sadar arti penting Komodo sbgai satwa langka, Pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan proteksi terhadap Komodo dan Pulau Komodo pada 1915. Jadilah kawasan itu sbgai wilayah Konservasi Komodo.

Temuan Komodo sbgai legenda Naga yg hidup, memancing rasa ingin tahu dunia internasional. Bbrpa ekspedisi ilmiah dari berbagai negara scra bergilir melakukan penelitian di Pulau Komodo.

Hewan Prasejarah yg Bertahan

Usai Perang Dunia I, sebuah ekspedisi ilmiah dirancang untuk melakukan penelitian Komodo. Pda 1926, ekspedisi yg dipimpin W Douglas Burden dari American Museum of Natural History dgn perangkat penelitian termodern, melakukan penelitian selama berbulan-bulan.

Ekspedisi yg melibatkan puluhan orang itu menangkap 27 ekor komodo. Mereka melakukan bedah anatomi dan identifikasi spesies. Dari sinilah laporan ilmiah pertama yg lengkap ttg komodo dibuat.

Dideskripsikan bahwa Komodo memiliki kepala yg besar dan kuat, memiliki sepasang mata yg bersinar, kulitnya keras, tebal dan liat. Memiliki kelambir kulit berkerut di bawah lehernya.

Bentuknya mirip dgn biawak, dgn empat kaki yg gemuk besar dan ekor yg juga gemuk besar panjang. Memiliki 26 gigi yg tajam, masing-masing berukuran 4 cm, memiliki lidah bercabang yg berwarna merah cerah. Jika dilihat dari kejauhan, lidah yg dijulurkan akan mirip api, karena Komodo sering menjulurkan lidahnya seperti ular.

Komodo juga pemburu handal. Ia mengandalkan gigitan dan racun bakteri pada ludahnya untuk melumpuhkan mangsa. Ia akan mengikuti mangsanya yang sudah terluka slma berhari-hari, sampai akhirnya mati, barulah ia menyantapnya. Sbgai Karnivora dan Scavenger (pemakan bangkai), Komodo mmg hnya ditemui di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Gili Motang, Owadi dan Samiin. Komodo jga diketahui sbgai hewan yg jago berenang. Dgn cra itulah ia melakukan penjelajahan di pulau-pulau sekitar Flores.

Fosil

Sementara itu pda pertengahan abad 20, di Australia ditemukan fosil makhluk purba yg stlh diteliti sngat mirip dgn Komodo. Berdasarkan uji karbon, fosil itu diyakini berasal dari masa 60-30 juta tahun lalu. Ini berarti Komodo prnah menghuni daratan Australia di masa prasejarah.

Namun peneliti masih dibingungkan dgn hubungan Pulau Komodo dgn fosil Komodo dari Australia. Walau sejarah geologi bumi menunjukkan bhwa dulunya Australia dan beberapa Kepulauan Indonesia adalah satu lempeng, namun Pulau Komodo diperkirakan terbentuk sekitar 1 juta tahun silam.

Sementara berdasarkan penelitian, Komodo Prasejarah sdh punah setidaknya 30 juta tahun lalu, sblm Pulau Komodo terbentuk. Lantas mgpa Komodo hnya bs ditemukan di Pulau Komodo dan sekitarnya? Sejak kapan Komodo menghuni Pulau Komodo? Smntra tdk prnah ditemukan jejak belulang Komodo di tempat lain (kecuali Australia) . Ini adlh satu misteri yg menuntut penelitian lbh lanjut.
Kelahiran Komodo dr Induk “Perawan”

Persis 18 hari lalu, penantian para ahli zoologi di kebun binatang Chester Zoo, Manchester, Inggris, berakhir. Sebuah fenomena alam yg mengejutkan dunia ilmu pengetahuan ttg satwa. Seekor komodo betina yg msih perawan, berhasil bertelur dan menetaskan lima di antaranya.

Berdasarkan berita yg dilansir Associated Press, Flora-begitu nama sang Komodo betina itu-berhasil melahirkan lima bayi Komodo tnpa pran srta pejantan penghuni Pulau Komodo pada proses pembuahan.

“Flora sngt mengagumkan, kami senang skli mengetahui dia adlh ibu sekaligus ayah bayi-bayinya,” kata Kevin Buley, kurator kebun binatang untuk jenis vertebrata dan invertebrata.

Pda pertengahan Januari 2007, telur-telurnya mulai pecah stlh masa mengandung delapan bulan yg terjadi pda puncaknya 23 Januari 2007, dgn kelahiran Komodo yg kelima. Sementara dua telur lainnya masih dieraminya.

“Penerapan program pengembangbiakan konservasi ini sgt luar biasa, sbb ini membuka jalan baru, di mana hewan-hewan dpt berpotensi mjdi koloni di sebuah pulau,” kata Buley.

“Betinanya mmpu berenang menyeberangi sebuah pulau yg baru, lalu mengerami telur-telurnya, dan lantas mengencani bayi-bayi lelakinya dan secara seksual menghasilkan sebuah generasi normal yg baru,” tambahnya.

Tes DNA memberi bukti akurat bhwa Flora benar-benar berhasil melahirkan anaknya tnpa bantuan pejantan.
Disebutkannya lagi, ukuran bayi-bayi Naga ini antara 16 inci(40 cm) hingga mencapai 18 inci(45 cm) dan beratnya antara 3½ - 4½ ons(100-125 gr).

Menyantap Jangkrik dan Belalang

Kelima anak Komodo keturunan Flora ini lahir dm keadaan sehat dan hanya makan jangkrik dan belalang sbgai makanan dietnya. Ini sesuai dgn kehidupan asli komodo di alam liar.

Berdasarkan pengetahuan ilmiah, saat tumbuh dewasa, bayi-bayi Komodo bisa mencapai ukuran panjang 10 kaki (3m) dan memiliki berat sekitar 300 pon(135 kg). Jika mencapai ukuran luar biasa ini, mereka akan sanggup menyantap bulat-bulat seekor babi atau rusa.

Nah, selera makan yg buas pda reptil ini mjelaskan mgpa Flora tdk dibiarkan brada dkat dgn anak-anaknya. “Tidak ada insting keibuan ada diri Komodo. Jadi, sngat alami untuk ttap mjaga anak-anaknya menjauh dri induknya. Induknya akan mencoba memakan apa saja yg mendekat di depan hidungnya,” jelas Buley.

Menurut data, skitar 70 spesies reptil termasuk ular dan kadal dikenal mampu bereproduksi scra aseksual (tnpa berhubungan kelamin) dlm sebuah proses yg dikenal scra ilmiah sbgai partenogenesis. Namun, konsepsi keperawanan (virginitas) Flora dan Naga Komodo lainnya pda April lalu di kebun binatang London merupakan yg pertama kali didokumentasikan.Dua konsepsi virginitas ini diumumkan pda September, yg tertuang dlm makalah ilmiah dlm jurnal Nature.

TO BE CONTINUE








Penghuni Pulau Komodo

Komodo adlh hewan asli Kepulauan Flores, Nusa Tenggara. Pulau yg plng banyak ditempati Komodo ini diberi nama sesuai dengan nama hewan ini saat ditemukan pada 1910, yakni Pulau Komodo (Komodo Island).

Kadal-kadal Raksasa ini termasuk hewan yg nyaris punah dgn jmlah populasi di alam liar kurang dari 4.000 ekor. Untuk melindungi Komodo, pada 1980 disepakati untuk membentuk kawasan konservasi dlm bentuk Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Sebaran dan populasi Komodo dlm tiga dasawarsa terakhir ini smakin menurun dan keberadaannya smakin terancam, terutama akibat kegiatan perburuan rusa, sbgai mangsa utamanya. Bhkan populasi di Pulau Padar diketahui tlh hlang sjak akhir 1990-an, pdhal pda awal tahun 1980-an, Komodo msih dpt dijumpai di sana. Perhatian dan upaya konservasi spesies ini prlu diberikan scra khusus, krn populasi Komodo diambang kepunahan.

Bagi sebagian penduduk di Pulau Komodo, hewan ini dianggap lbh berbahaya terhadap manusia daripada buaya, krn kandungan bakteri pda air liurnya yg dpt menyebabkan infeksi berat.

Biasanya, musim kimpoi Komodo terjadi antara Juni-Juli. Pda Agustus, komodo betina akan menggali sarang brupa gundukan bekas sarang burung Gosong (Megapodius reindwardt) di bukit dan sarang lubang di tanah, untuk menyimpan telurnya yg dpt mencapai 38 butir. Telur Komodo biasanya dijaga oleh induknya, namun anak yang baru lahir pada bulan Februari atau Maret tidak dijaga, malah sering dimakan.Komodo membutuhkan lima tahun untuk tumbuh sampai ukuran dua meter dan dapat terus hidup sampai 30 tahun. Memasuki 4-5 tahun adalah masa awal kematangan komodo secara seksual.

Sejarah NTT dan Pulau Komodo

Pulau Flores dan sekitarnya seperti Pulau Lembata, Adonara, Solor, dan Komodo, dikenal kaya dengan obyek wisata yang unik, dan bernilai tinggi. Empat obyek wisata di antaranya sudah dikenal hingga mancanegara, yakni biawak raksasa komodo di Komodo, taman laut Riung, danau berwarna Kelimutu, dan perburuan paus kotaklema di Lamalera.

Obyek-obyek wisata tadi berada dalam satu lintas tujuan wisata nasional, yakni Bali dan Senggigih di Lombok (Nusa Tenggara Barat). Meski demikian, obyek wisata di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tadi belum dikelola secara maksimal. Belum bernilai ekonomis bagi daerah dan penduduknya, serta sepi kunjungan wisata.

Kiprah wisata di Flores terputus, tidak hanya dari arah barat (Bali dan Lombok), tetapi juga daratan pulau itu sendiri. Flores yang kini meliputi tujuh kabupaten, termasuk Lembata, belum memiliki payung bersama dalam mengelola pariwisatanya. Mereka masih asyik berjuang sendiri-sendiri.

Tidak dapat disangkal, biawak raksasa komodo yang menghuni kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, adalah kekhasan Indonesia. Biawak dari zaman prasejarah ini masih hidup hingga di zaman modern seperti sekarang ini, dan menjadi daya tarik satu-satunya yang dimiliki dunia saat ini.

TNK terkenal hingga pelosok dunia karena menyimpan dua objek wisata berdaya tarik tinggi. Selain kadal raksasa komodo tadi, juga bentangan kawasan perairannya yang kaya berbagai jenis biota lautnya.

Biawak komodo (Varanus komodoensis)—reptil darat terbesar di dunia—di TNK hidup menyebar di Pulau Komodo, Rinca, dan Gilimotang. Sekitar 2.000-an ekor reptil ini disebut ora oleh masyarakat setempat dan termasuk binatang pemakan bangkai dan terkadang kanibal. Mangsa yang sekaligus menjadi makanannya adalah rusa, babi hutan, kerbau dan kuda liar.

Kekuatan lain dari TNK adalah kekayaan kandungan air lautnya. Kawasan laut TNK seluas 132.572 hektar, memiliki kandungan biota tergolong kaya di dunia. Hasil penelitian bahkan menyebutkan terumbu karang dalam kawasan TNK sebagai terindah di dunia karena bentuk dan warnanya beraneka. Terumbu karangnya terdiri dari 260 jenis.

Di perairan TNK terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan bernilai ekonomis tinggi, seperti kerapu dan ikan napoleon (Chelinus undulatus), jenis ikan langka yang menjadi hidangan bergengsi di China.

Perairan TNK juga merupakan tempat berlindung dan bertelur berbagai jenis ikan karang, penyu hijau dan penyu sisik. Perairan yang sama merupakan jalur lintasan sekitar 10 jenis paus, enam jenis lumba-lumba dan ”ikan duyung” dugong.

Setelah mengunjungi TNK biasanya perjalanan wisata di Flores akan dilanjutkan antara lain menuju Riung di Kabupaten Ngada. Selain memiliki perairan laut yang jernih, pulau kelelawar Ontoloe, serta pulau-pula berpasir putih, Riung juga menyimpan potensi taman laut yang indah.

Perjalanan wisata ke kawasan Pulau Flores terasa tidak lengkap jika wisatawan tidak menyempatkan diri mengunjungi danau berwarna Kelimutu di Ende. Obyek wisata yang satu ini menyimpan misteri alam yang tiada duanya karena warnanya berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Danau ”ajaib” itu ditemukan oleh Van Suchtelen, pegawai pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1915. Danau vulkanik itu dianggap ajaib atau misterius karena warna ketiga danau itu berubah-ubah, seiring dengan perjalanan waktu. Awalnya, Kelimutu memiliki tiga danau masing- masing berwarna merah, putih, dan biru. Selalu berubah-ubah dalam setiap waktu, dan pada medio Oktober ini, dua dari tiga danau itu berwarna coklat, lainnya hijau.

sekian thread dari ane gan jgn dilempar

evant is offline  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar